1. Nabi Adam Alaihissalam


Manusia pertama diciptakan


Manusia pertama di dunia, moyang dari seluruh umat manusia. Diciptakan dari tanah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan kemudian ditiupkan roh ke dalamnya. Semua makhluk di surga bersujud kepadanya atas perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, hanya iblislah yang menolak, krn ia merasa dirinya yang diciptakan dari api lebih tinggi derajatnya daripada Adam. Sebagai akibatnya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengusir iblis dari surga dan melaknatnya sampai hari pambalasan. Sejak itu iblis bersumpah untuk senantiasa menyesatkan Adam dan keturunannya hingga hari kiamat nanti, sebagai balasan bagi Adam yang dianggapnya telah menyebabkan ia terusir dari surga.

Kisah penciptaan Adam, pembangkangan iblis, dan pengusiran iblis dari surga dinyatakan dalam surat Al-Baqarah: 30-38, Al-A’râf: 11-18, dan Shâd: 73-83.

Larangan buah Khuldi

Semula Adam Alaihissalam tinggal seorang diri di surga, namun kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan Hawa sebagai istrinya. Iblis tak henti-hentinya menggoda Adam dan Hawa untuk memakan buah khuldi, satu-satunya buah yang dilarang Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk dimakan di dalam surga. Godaan iblis ini berhasil, karena pada akhirnya Adam dan Hawa memakan buah itu. Meskipun sudah menyatakan tobat dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pun sudah menerima tobat mereka, namun mereka berdua harus keluar dari surga, dan diturunkan ke bumi.

Kisah pelanggaran terhadap larangan buah khuldi, dan diturunkannya Adam dan Hawa ke bumi terdapat dalam surat Al-A’râf: 19-25 dan Thaha: 123.

Kisah Anak-anak Adam


Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Nabi Adam Alaihissalam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima. Namun Qabil menolak karena Iqlima lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil berhak menentukan pilihannya.

Pembunuhan pertama di Bumi


Qabil tidak puas dengan kejadian ini. Atas hasutan iblis ia lalu membunuh Habil. Inilah pembunuhan pertama yang terjadi sepanjang sejarah hidup manusia. Setelah saudaranya tewas, Qabil merasa bingung mengenai apa yang harus ia lakukan terhadap jenazah saudaranya itu. Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak ingin mayat hamba-Nya yang saleh tersia-sia. Ia memberikan contoh kepada Qabil melalui perilaku burung yang menggali tanah untuk mengubur mayat lawannya yang kalah dalam pertarungan. Qabil pun meniru perilaku burung tsb dan menguburkan jenazah Habil.

Kisah putra-putri Nabi Adam Alaihissalam ini terdapat dalam QS Al-Mâ’idah: 27-32.


Next Prev home